Jawaban langsungnya adalah karena karakteristik biologis mereka lebih cocok untuk memakan bangkai daripada untuk berburu. Mereka tidak mampu membunuh mangsa secara efektif. Mari kita tinjau aspek berikut:
A) KAKI
Burung yang berburu seperti burung hantu dan elang menggunakan cakar mereka untuk membunuh mangsa. Mereka memiliki kaki yang tebal dan kuat disertai kuku yang tebal dan panjang. Gunanya adalah untuk menusuk atau mencengkram mangsa sampai mati. Begini penampilan kaki elang dan kaki burung hantu secara berurutan:
Sedangkan penampilan kaki burung nasar adalah seperti ini:
Bentuk kaki ini mirip dengan kaki burung gereja:
Sama seperti burung gereja, kaki burung nasar cocok untuk hinggap di pepohonan. Tanpa kaki yang kuat dan kuku yang tajam, burung nasar tidak memiliki senjata untuk membunuh mangsa.
B) BULU
Bulu burung pada umumnya menutupi seluruh badan. Ini sangat penting bagi burung yang berburu karena memberikan siluet yang aerodinamis. Seperti peluru, siluet yang aerodinamis memberi kemampuan burung untuk menukik dengan cepat.
(alap-alap peregrine ketika menukik)
Salah satu ciri khas burung nasar adalah lehernya yang tidak berbulu atau berbulu sedikit. Bentuk seperti ini tidak baik untuk berburu, tetapi baik untuk memakan bangkai. Bulu yang lebat akan menyerap darah saat memakan isi perut bangkai sehingga meningkatkan resiko infeksi.
(siluet burung nasar ketika terbang)
(burung nasar setelah makan)
C) INDRA
Bagi hewan pemburu yang terbang, indra penglihatan adalah yang paling efektif. Burung seperti elang memikiki mata yang tajam sehingga bisa menemukan dan membunuh mangsa sebelum mangsa melihat mereka. Mata burung nasar memang cukup baik, tapi mereka adalah salah satu dari sedikit jenis burung yang memiliki indra penciuman. Indera penciuman kurang efektif bagi pemburu udara karena apabila ia cukup dekat untuk mencium mangsa, sudah pasti ia cukup dekat untuk ketahuan oleh mangsa. Indera penciuman jauh lebih berguna untuk menemukan bangkai yang berbau menyengat.
Jawaban tidak langsungnya adalah karena evolusi. Setiap niche di alam hampir pasti ditempati oleh makhkuk hidup, baik itu karnivora, herbivora, pemakan bangkai, atau lainnya. Ini terjadi karena semakin banyak anggota suatu niche, semakin tinggi tingkat kompetensi. Bayangkan apabila semua burung adalah burung pemburu. Selain jumlah mangsa yang tidak cukup, kompetisi antar spesies burung juga sangat berat. Beradaptasi untuk memakan sesuatu yang memikiki kompetisi lebih ringan adalah salah satu jalan evolusi yang sangat mungkin terjadi. Apabila dilihat dari aspek ini, alasan burung nasar makan bangkai sama dengan alasan burung elang berburu hewan hidup dan burung kakatua memakan buah.
Referensi :
Comments